BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Daun
(Folium) merupakan suatu bagian
tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar
daun.Alat ini hanya terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada
bagian lain pada tumbuhan.daun mempunyai helaian daun (Lamina) yaitu bagian yang melebar yang tertaut pada batang oleh
sebuah tangkai daun (Petiolus) .
buku-buku (Nodus)adalah bagian batang
tempat duduk atau melekatnya daun. Tempat diatas daun yang merupakan sudut
antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (Axilla). Daun merupakan tempat proses fotosintesis sehingga pada
umumnya pipih dan melebar. Daun lengkap terdiri dari bagian pelepah daun,
tangkai daun, dan helai daun. Jika tidak mempunyai salah satu atau kedua bagian
tersebut maka disebut daun tidak lengkap. Umumnya tumbuhan berdaun tidak
lengkap, dapat berupih, bertangkai atau duduk langsung pada batang.
Bentuk
daun beraneka ragam sehingga sering digunakan untuk mengenali jenis tumbuhan.
Bentuk umum daun ditentukan berdasarkan letak bagian daun yang terlebar,
perbandingan lebar dengan panjang helai daun, dan pertemuan antara helai daun
dengan tangkai daun, bentuk pangkal, ujung dan tepi daun.
Keragaman daun juga dapat dilihat pada susunan pertulangan daun, ketebalan helai daun, dan warna serta bagian permukaannya.
Keragaman daun juga dapat dilihat pada susunan pertulangan daun, ketebalan helai daun, dan warna serta bagian permukaannya.
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan daun?
2. Apa
saja bagian-bagian dalam daun?
3. Apa
saja fungsi dari daun?
1.3.Tujuan Penulisan
1. Mengetahui
definisi dari daun
2. Mengetahui
bagian-bagian daun
3. Mengetahui
beberapa fungsi daun
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Daun
Daun (Folium)
merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan
mempunyai sejumlah besar daun.Alat ini hanya terdapat pada batang saja dan
tidak pernah terdapat pada bagian lain pada tumbuhan.
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang berperan penting
dalam proses pertumbuhan pada tumbuhan, umumnya daun berwarna hijau karena mengandung
klorofil, dan berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari yang digunakan
untuk berfotosintesis. Daun disebut sebagai organ terpenting bagi tumbuhan
karena tumbuhan merupakan organisme autotrof obligat, yaitu untuk melangsungkan
hidupnya tumbuhan harus memasok energinya sendiri melalui perubahan energi
cahaya matahari menjadi energi kimia (fotosintesis).
Daun
lengkap terdiri dari bagian pelepah daun, tangkai daun, dan helai daun. Jika
tidak mempunyai salah satu atau kedua bagian tersebut maka disebut daun tidak
lengkap. Umumnya tumbuhan berdaun tidak lengkap, dapat berupih, bertangkai atau
duduk langsung pada batang.
Bentuk daun beraneka ragam sehingga sering digunakan untuk mengenali jenis tumbuhan. Bentuk umum daun ditentukan berdasarkan letak bagian daun yang terlebar, perbandingan lebar dengan panjang helai daun, dan pertemuan antara helai daun dengan tangkai daun, bentuk pangkal, ujung dan tepi daun.
Keragaman daun juga dapat dilihat pada susunan pertulangan daun, ketebalan helai daun, dan warna serta bagian permukaannya.Bentuk daun yang tipis, melebar, warna hijau, dan duduk pada batang yang menghadap ke atas itu selaras dengan fungsi daun yaitu : Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi), pengolahan zat-zat makanan (asimilasi), penguapan akhir (transpirasi), dan pernapasan (respirasi), tempat terjadinya gutasi, alat perkembangbiakkan vegetatif.
Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian utama yaitu Upih daun atau pelepah (Vagina), tangkai daun (Petiolus), dan Helaian daun (Lamina). Ada juga daun yang tidak lengkap yaitu daun yang hanya tersusun atas tangkai dan helaian saja, upih dan helaian, helaian saja atau tangkai saja.
Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis atau tebal. Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk daun. Bentuk dasar daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk ekstremnya bisa meruncing panjang.
Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus), dan berakibat daun kehilangan fungsinya sebagai organ fotosintetik
Berdasarkan jumlah helai daun pada setiap tangkai, kita mengenal adanya daun tunggal dan daun majemuk. Daun majemuk dibedakan ke dalam daun majemuk menyirip, daun majemuk menjari, dan daun majemuk campuran, bergantung pada cara penyusunan anak daun pada tangkai daun. Daun majemuk juga dapat dibedakan ke dalam daun majemuk gasal dan daun majemuk genap. Daun majemuk menyirip dapat dibedakan menjadi daun majemuk ganda 2, ganda 3, dan seterusnya. Daun melekat pada bagian buku-buku batang. Jumlah daun pada setiap buku dapat terdiri dari satu daun (tersebar), dua daun (berhadapan) atau berkarang (3 daun atau lebih). Meskipun tersebar, letak daun tetap teratur mengikuti rumus tata letak daun yang membentuk deret Fibonacci.
Bentuk daun beraneka ragam sehingga sering digunakan untuk mengenali jenis tumbuhan. Bentuk umum daun ditentukan berdasarkan letak bagian daun yang terlebar, perbandingan lebar dengan panjang helai daun, dan pertemuan antara helai daun dengan tangkai daun, bentuk pangkal, ujung dan tepi daun.
Keragaman daun juga dapat dilihat pada susunan pertulangan daun, ketebalan helai daun, dan warna serta bagian permukaannya.Bentuk daun yang tipis, melebar, warna hijau, dan duduk pada batang yang menghadap ke atas itu selaras dengan fungsi daun yaitu : Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi), pengolahan zat-zat makanan (asimilasi), penguapan akhir (transpirasi), dan pernapasan (respirasi), tempat terjadinya gutasi, alat perkembangbiakkan vegetatif.
Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian utama yaitu Upih daun atau pelepah (Vagina), tangkai daun (Petiolus), dan Helaian daun (Lamina). Ada juga daun yang tidak lengkap yaitu daun yang hanya tersusun atas tangkai dan helaian saja, upih dan helaian, helaian saja atau tangkai saja.
Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis atau tebal. Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk daun. Bentuk dasar daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk ekstremnya bisa meruncing panjang.
Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus), dan berakibat daun kehilangan fungsinya sebagai organ fotosintetik
Berdasarkan jumlah helai daun pada setiap tangkai, kita mengenal adanya daun tunggal dan daun majemuk. Daun majemuk dibedakan ke dalam daun majemuk menyirip, daun majemuk menjari, dan daun majemuk campuran, bergantung pada cara penyusunan anak daun pada tangkai daun. Daun majemuk juga dapat dibedakan ke dalam daun majemuk gasal dan daun majemuk genap. Daun majemuk menyirip dapat dibedakan menjadi daun majemuk ganda 2, ganda 3, dan seterusnya. Daun melekat pada bagian buku-buku batang. Jumlah daun pada setiap buku dapat terdiri dari satu daun (tersebar), dua daun (berhadapan) atau berkarang (3 daun atau lebih). Meskipun tersebar, letak daun tetap teratur mengikuti rumus tata letak daun yang membentuk deret Fibonacci.
2.2. Fungsi Daun
Bagi
tumbuhan, daun memiliki beberapa kegunaan. Misalnya, sebagai tempat pembuatan
makanan, pernapasan, penguapan dan alat perkembangbiakan vegetatif.
1.Tempat Pembuatan Makanan (Fotosintesis).
Daun
berguna sebagai dapur tumbuhan. Di dalam daun terjadi proses pembuatan makanan
(pemasakan makanan). Makanan ini digunakan tumbuhan untuk kelangsungan proses
hidupnya dan jika lebih disimpan.
2. Tempat Pernapasan (Respirasi).
Di
permukaan daun terdapat mulut daun (stomata). Melalui
stomata inilah, pertukaran gas terjadi. Daun mengambil karbondioksida dari udara dan
melepas oksigen ke
udara. Proses inilah yang menyebabkan kamu merasa nyaman saat berada di bawah
pohon pada siang hari.
3. Tempat Penguapan (Transpirasi).
Tidak semua air yang diserap akar
dipakai oleh tumbuhan. Kelebihan air ini jika tidak dibuang dapat menyebabkan
tumbuhan menjadi busuk dan mati. Sebagian air yang tidak digunakan dibuang
melalui mulut daun, dalam bentuk uap air. Pada malam hari, kelebihan air dikeluarkan
melalui sel-sel pucuk daun. Proses ini disebut gutasi.
Beberapa
fungsi daun bagi tumbuhan adalah :
(a). sebagai tempat pembuatan makanan
(b). Sebagai alat pernapasan yaitu dengan mulut daun (stomata)
(c). sebagai alat penguapan
(a). sebagai tempat pembuatan makanan
(b). Sebagai alat pernapasan yaitu dengan mulut daun (stomata)
(c). sebagai alat penguapan
2.3. Bagian-bagian Daun
1. Upih Daun Atau Pelepah Daun (Vagina)
Daun yang berupih hanya kita dapati
pada tumbuhan yang tergolong dalam tumbuhan yang berbiji tunggal (Monocotyledoneae) saja. upih daun atau
pelepah daun selain merupakan bagian daun yang melekat atau memeluk batang,
juga mempunyai fungsi lain:
a. pelindung kuncup yang mudah, seperti dapat di lihat pada
tanaman tebu (Seccharum Officinnarum L).
b. memberi kukuatan pada tanaman. Dalam hal
ini upih daun membungkus batang, sehingga batang tidak tampak, bahkan yang
tampak sebagai batang dari luar adalah upih-upihnya tadi. Hal ini tentu saja
mungkin terjadi apabila upih daun amat besar seperti misalnya pada pisang (Musa paradisiaca L.)
2. Tangkai Daun (Petioulus)
2. Tangkai Daun (Petioulus)
Tangkai daun merupakan bagian yang
mendukung pelayannya dan bertugas untuk mendapatkan helaian daun tadi pada
posisi sedemikian rupa hingga dapat memperoleh cahaya matahari yang
sebanyak-banyaknya.
Bentuk dan ukuran tangkai daun sangat berbeda-beda menurut jenis tumbuhannya. Umumnya tangkai daun berbentuk silinder dengan sisi atas agak pipih dan menebal pada pangkalnya. Tetapi ada juga yang menebal pada pangkal dan ujungnya, misalnya pada daun kupu-kupu(Bauhinia purpurea L.). Jika dilihat dari penampang melintangnya dapat dijumpai kemungkinan-kemungkinan berikut.
1) Bulat dan berongga, misalnya tangkai daun pepaya(Carica papaya L.)
2) Pipih dan tepinya melebar(bersayap), misalnya pada jeruk(Citrus sp.)
3) Bersegi
4) Setengah lingkaran dan sering kali sisi atasnya beralur dangkal atau beralur dalam seperti pada tangkai daun pisang.
Bentuk dan ukuran tangkai daun sangat berbeda-beda menurut jenis tumbuhannya. Umumnya tangkai daun berbentuk silinder dengan sisi atas agak pipih dan menebal pada pangkalnya. Tetapi ada juga yang menebal pada pangkal dan ujungnya, misalnya pada daun kupu-kupu(Bauhinia purpurea L.). Jika dilihat dari penampang melintangnya dapat dijumpai kemungkinan-kemungkinan berikut.
1) Bulat dan berongga, misalnya tangkai daun pepaya(Carica papaya L.)
2) Pipih dan tepinya melebar(bersayap), misalnya pada jeruk(Citrus sp.)
3) Bersegi
4) Setengah lingkaran dan sering kali sisi atasnya beralur dangkal atau beralur dalam seperti pada tangkai daun pisang.
Jika ditinjau dari keadaan
permukaannya, tangkai daun dapat memperlihatkan adanya kerutan-kerutan,
sisik-sisik, rambut-rambut, lentisel, dll.
Tangkai daun dapat mengalami pergantian bentuk(metamorfosis) menjadi semacam helaian daun yang dinamakan filodia.
3. Helaian Daun (Lamina)
Tangkai daun dapat mengalami pergantian bentuk(metamorfosis) menjadi semacam helaian daun yang dinamakan filodia.
3. Helaian Daun (Lamina)
Tumbuhan yang demikian banyak macam
dan ragamnya itu mempunyai daun yang helaiannya berbeda-beda pula, baik
mengenai bentuk, ukuran maupun warnanya. Helaian
daun merupakan bagian daun yang terpenting dan lekas menarik perhatian. Maka
suatu sifat yang sesungguhnya hanya berlaku untuk helaian, di sebut pula
sebagai sifat daunnya. Contoh : jika kita mengatakan daun nangka jorong
sesungguhnya yang jorong itu bukan daunnya melainkan helaiannya.
Selain
bagian-bagian diatas, daun pada tumbuhan seringkali mempunyai alat-alat
tambahan atau pelengkap antara lain berupa:
1. Daun penumpu (stipula)
yaitu 2 helai serupa daun kecil yang ada dekat dengan pangkal tangkai daun yang berfungsi malindungi kuncup yang masih muda. nah, ada kalanya stipula itu besar dan lebar sebagai alat untuk berasimilasi seperti pada kacang kapri (Pisum sativum). daun penumpu ini ada yang mudah gugur seperti pada nangka (Artocarpus integra) dan ada juga yang tinggal lama dan baru gugur bersama-sama daunnya, misalnya pada mawar (Rosa sp.). Stipula dibedakan berdasarkan letaknya yaitu :
yaitu 2 helai serupa daun kecil yang ada dekat dengan pangkal tangkai daun yang berfungsi malindungi kuncup yang masih muda. nah, ada kalanya stipula itu besar dan lebar sebagai alat untuk berasimilasi seperti pada kacang kapri (Pisum sativum). daun penumpu ini ada yang mudah gugur seperti pada nangka (Artocarpus integra) dan ada juga yang tinggal lama dan baru gugur bersama-sama daunnya, misalnya pada mawar (Rosa sp.). Stipula dibedakan berdasarkan letaknya yaitu :
- daun penumpu bebas (stipulae
liberae) yang bebas terdapat
dikiri kanan pangkal tangkai daun, contoh : kacang tanah (Arachis
hypogeae)
- daun penumpu
yang melekat pada kanan kiri
pangkal tangkai daun (stipulae adnatae), contoh : mawar
(Rosa sp.)
- daun penumpu yang
berlekatan menjadi 1 dan mengambil tempat didalam ketiak daun (stipula axillaris /
stipul intrapetiolaris)
- daun penumpu yang
berlekatan menjadi 1 yang mengambil tempat berhadapan dengan tangkai daun dan biasanya
agak lebar hinggamelingkari batang (stipula
petiolo opposita / stipula antidroma)
- daun penumpu antar tangkai (stipula
interpetiolaris), yaitu daun penumpu yang berlekatan dan
mengambil tempat diantara dua
tangkai daun, seperti seringkali terjadi pada tumbuhan yang pada 1
buku-buku batang mempunyai 2 daun yang duduk berhadapan. contoh : mengkudu
(Morinda citrifolia)
2.
Selaput
bumbung (ocrea / ochrea),
yaitu berupa selaput tipis yang menyelugungi pangkal suatu ruas batang,
jadi terdapat dia atas suatu tangkai daun. selaput bumbung dianggap sebagai
daun penumpu yang kedua sisinya saling berlekatan dan melingkari batang.
3.
lidah-lidah (ligula),
yaitu suatu selaput kecil yang biasanya terdapat pada batas antara upih dan
helaian daun pada rumput (Gramineae). alat ini berguna untuk mencegah
mengalirnya air hujan kedalam ketiak antara batang dan upih daun sehingga
kemungkinan pembusukan dapat dihindari.
BANGUN BENTUK
HELAI DAUN (Circumscriptio)
Variasi bangun bentuk tumbuhan/pohon hutan sangat
bermacam macam untuk tiap genus dalam satu famili saja mempunyai bangun
bentuk helai daun dapat berbeda beda. .
Berdasarkan pada letak bagian yang terlebar dari satu helai daun maka dapat dibedakan :
Berdasarkan pada letak bagian yang terlebar dari satu helai daun maka dapat dibedakan :
- Bagian yang
terlebar terdapat kira kira ditengah tengah helaian daun
- Bagian yang
terlebar terdapat dibagian bawah pertengahan helai daun
- Bagian
terlebar terdapat di bagian atas pertengahan helai daun
- Tidak ada bagian
yang terlebar artinya helai daun dari pangkal ke
ujung dapat dikatakan sama lebarnya.
Bagian yang terlebar terdapat kira -kira pada pertengahan helaian daun
Dalam karakteristik bentuk helai
daun ini dapat dikatakan dengan perbandingan antara panjang dan lebar helai
daun dengan demkian kita akan menjumpai kemungkinan bangun helai
daun seperti berikut :
- Perbandingan 1 :
1 Maka bangun helai daun adalah Bulat / bundar(Orbicularis)
bentuk ini kan dijumpai pada Victoria regia dan Teratai daun besar (Nelumbium
nelumbo Druce) Bangun Perisai (Peltatus) ciri bentuk
biasanya bulat mempunyai tangkai yang tidak tertanam pada
pangkal daun tetapi pada bagian tengah tengah daun.
- Perbandingan 1½ –
2 : 1. yaitu bentuk Jorong (ovalis
atau ellipticus)
- Bentuk ini adalah
perkbangan struktur bentuk helai daun dari bentuk bulat sebelumnya dengan
perkembangan kearah apex dan basic Contohnya pada daun nangka (Arthocarpus
heterophyla Merr) dan Bintanggor (Callophylium inophylium L)
- Perbandingan 2½ -
3 : 1 Bentuk ini dikenal dengan tipe memanjang (Oblong)
yang merupakan modifikasi bentuk memanjang kearah apex dan base dari
bentuk jorong misalnya pada sirikaya (Annona squamosa L dan sirsak (Annona muricata L)
- Perbandingan 3-5 : 1 Yaitu bangun lanset (Langseolatus) yaitu bangun struktur hekai daun yang lebig amping dari bentuk oblong bagian tengan lebih sempit dari bagian oblong contohnya ini pada daun kemboja (Plumiera acuminata Ait) dan oliander (Nerium oleander L)
Bagian yang terlebar terdapat di bagian bawah pertengahan
helai daun
Daun daun yang
mempunyai bagian yang terlebar dibawah tengah tengah ( pertengahan ) helai
daun dibedakan menjadi dua :
a. Pangkal daun tidak terbelah dan dibedakan menjadi :
a. Pangkal daun tidak terbelah dan dibedakan menjadi :
- Bangun bulat telur
(Ovalis) misalnya daun kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis)
dan dan cili padi (Capsicum frutescens L)
- Bangun segitida (Triangularis)
yaitu bangun seperti segi-tiga sama kaki misalnya daun bunga
pukul empat (Mirabilis jalapa L)
- Bangun delat (Deltoideus)
yaitu bangun segitiga yang sama ketiga sisinya misalnya pada
daun air mata penganting / bunga antigong (Antigonon leptopus Hook
et am)
- Bangun belah
ketupat (Rhomboideus) Yaitu bangun segi
empat yang sama sisinya serta sama panjang misalnya pada
daun anak pada daun bengkuwang. (Pachyrrhizus erosus Urb)
b. Pangkal daun yang terbelah dapat dibedakan menjadi
;
- Bangun
jantung (Cordatus) yaitu bangun seperti bulat telur
tetapi pangkal daunnya memperlihakan sesuatu lekukan misalnya
pada daun pohon waru (Hibiscus tiliaceus L)
- Bangun Ginjal (
krinjal (Reniformis) Yaitu bangun helai daun
pendek melebar dengan ujung yang tumpul atau membulat dan
pangkal yang berlekuk dangkal misalnya pada daun kaki kuda (Centela
asistica Urb)
- Bangun Anak panah
(Sagitatus) Daun tak seberap lebar ujung tajam
pangkal dengan lekukan yang lancip pula pada pangkal helai
dauan ada lekukan misalnya pada daun enceng (Sagittaria
sagittifolia L)
- Bangun tombak (Hastatus) yaitu
bangun helai daun seperti anak panah tetapi bagian pangkalnya kekiri
dan ke kanan tangkai mendatar misalnya pada helai daun wewehan (Monocharia
hastata Solms)
- Bertelinga (Auriculatus) yaitu
bangun helai daun yang seperti tombak tetapi
pangkal daunnya baik kekiri dan ke kanan membulat pada dan
tempuyung (Sonchus asper Vill)
Bagian terlebar terdapat pada bagian atas dari pertengahan helai daun
Dalam hal demikian maka dapat
kemungkinan bentuk helai daun yang dijumpai adalah :
- Bangun bulat telur
sungsang (Obovatus) yaitu sepert bulat telur tetapi
bagian yang terlebar terdapat dekat bagian ujung helai daun misalnya
dijumpai pada helai daun sawo kecik (Manilkara kauki Dub)
- Bangun jantung
sungsang (Obcordatus) misalnya pada daun sidaguri (Sida retusa )
atau daun semanggi gunung (Oxalis corniculata L)
- Bangun segitiga
terbalik atau bangun pasak (Cuneatus) misalnya anak daun semanggi (Marsilea
crenata Prest)
- Bangun sudip atau
bangun Satel/ Solet ( Spathulatus) yaitu bangun telur terbalik
tetapi bagian bawahnya memanjang misalnya daun tapak liman (Elephantop)
Tidak ada bagian
yang terlebar atau dari pangkal sampai ujung hampir sama lebar
Dalam golongan ini termasuk
daun-daun tumbuhan yang biasanya sempit atau lebarnya jauh berbeda jika
dibandingkan dengan panjang daun.
·
Bangun garis (Linearis), pada penampang melintangnya
pipih dan daun amat panjang misalnya Dun bermacam macam rumput (Gramineae)
·
Bangun pita (ligulatus)
serupa daun bangun garis tetapi lebih panjang lagi, juga didapati pada
jenis-jenis rumput, misalnya daun jagung ( Zea
mays L.),
·
Bangun pedang (Ensifornis) seperti bangn garis tetapi
daun tebal dibagian tengah dan tipis dibagian dua tepinya, misalnya daun nanas
sebrang ( Agave sisalana Perr. Agave
cantala Roxb.),
·
Bangun paku atau dabus
(Subulatus) bentuk daun hamper sama
seperti silinder, ujung runcing, seluruh bagian kaku, misalnya daun (Araucaria cunninghamii Ait),
·
Bangun jarum (Acerosus) serupa bangun paku, lebih
kecil dan meruncing panjang, misalnya daun Pinus
merkusii Jungh. & de Vr.
BAB II
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Semua
bagian tubuh tumbuhan yang secara langsung ataupun tidak langsung berguna untuk
menegakkan kehidupan tumbuhan,yaitu yang terutama berguna untuk menyerap
pengolahan,pengangkutan,dan penimbunan zat-zat makanan dinamakan alat hara.
Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap
tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun.
Bentuk daun yang tipis melebar, warna hijau, dan dudukannya
pada batang yang menghadap ke atas memang sudah selaras dengan fungsi daun bagi
tumbuhan-tumbuhan, yaitu sebagai alat untuk:
a. Resorbsi
b. Asimilasi
c. Transpirasi
d. Respirasi
B. SARAN
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberi
sumbangsi kepada kami dalam penyelesaian makalah ini. Dan tentunya penulis juga
menyadari, bahwa masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan pada makalah
ini. Hal ini Karena keterbatasan kemampuan dari penulis. Oleh karena itu,
penulis senantiasa menanti saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna
penyempurnaan makalah ini.
2 komentar:
Posting Komentar